TTKKBI DPW I PROVINSI BANTEN – Dewan Pimpinan Wilayah I (DPW I) Tjimande Tari Kolot Karuhun Banten Indonesia (TTKKBI) Provinsi Banten telah mengukuhkan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah II Kabupaten Tangerang, dengan Nuryaman terpilih sebagai ketua. Acara pelantikan yang digelar di depan Kantor Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Minggu (23/2/2025), berlangsung meriah dan dihadiri oleh ratusan orang, termasuk tokoh masyarakat, pejabat lokal, serta undangan lainnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) TTKKBI, Tb. Arif Hidayat, beserta jajarannya, Camat Kemiri Hendarto, Kapolsek dan Koramil Kemiri, serta Kapolsek Mauk. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan kuat dari berbagai pihak terhadap keberlanjutan organisasi TTKKBI yang berfokus pada pelestarian budaya, khususnya pencak silat.

Pidato Penuh Makna dari Ketua TTKKBI DPW I Provinsi Banten
Dalam sambutannya, Ketua DPW I TTKKBI Provinsi Banten, Hudi Nurhudiyat, menyampaikan pidato yang penuh makna, mengangkat nilai-nilai kepemimpinan dan pelestarian budaya. Beliau memulai pidatonya dengan menceritakan kisah Abu Dzar Al-Ghifari, sahabat Rasulullah SAW, yang dikenal sebagai sosok teguh dan tidak mudah terpengaruh oleh isu negatif.
“Abu Dzar lahir di Lembah Waddan, tempat yang pada masa itu dipenuhi oleh penjahat dan jawara. Lingkungannya jauh lebih keras daripada lingkungan kita saat ini,” ujar Hudi.
“Kita harus belajar dari keteguhan Abu Dzar. Meskipun hidup di tengah lingkungan yang keras, ia tetap berpegang pada prinsip kebenaran. Dia tidak terpengaruh oleh isu-isu yang mencoba menjatuhkan Rasulullah. Ini mengajarkan kita untuk tidak mudah terprovokasi dan selalu melakukan tabayun (klarifikasi) sebelum mengambil keputusan,” lanjutnya.
Hudi juga menyampaikan empat wasiat Rasulullah kepada Abu Dzar yang relevan dengan konteks kepemimpinan dan pelestarian budaya saat ini:
“Jangan sampai kita tergerus oleh budaya asing. Peradaban kita akan terkikis oleh dinamika zaman. Oleh karena itu, kita harus terus melakukan regenerasi, melahirkan pesilat-pesilat baru untuk mempertahankan budaya kita. Semoga kita selalu tampil terdepan,” tegasnya.
Wasiat Rasulullah kepada Abu Dzar lainnya adalah “Perbaiki kapalmu karena lautan itu dalam.” Wasiat ini mengingatkan kita bahwa perubahan adalah hal yang pasti. “Kita harus selalu siap menghadapi perubahan, terutama dalam melestarikan budaya pencak silat. Jangan sampai budaya kita tergerus oleh zaman,” ujarnya.
Rasulullah pun berwasiat, “Siapkanlah perbekalanmu karena perjalanan itu jauh.” Wasiat ini menekankan pentingnya persiapan mental seorang pemimpin. “Seorang pemimpin akan menghadapi berbagai tantangan. Kita harus tetap berani dan siap berkorban demi kemaslahatan orang lain,” imbuhnya.
“Ringankanlah urusanmu karena lika-liku bukit yang tinggi itu sulit untuk dilalui.” Wasiat ini mengajarkan kita untuk melepaskan beban-beban negatif seperti sombong, riya, dan hasud. “Beban terberat dalam hidup bukanlah barang yang kita bawa, melainkan sifat-sifat buruk dalam diri kita. Jika kita bisa melepaskannya, hidup akan terasa lebih ringan,” jelasnya.
Hudi juga menyampaikan Rasulullah lainnya kepada Abu Dzar, yaitu tentang keikhlasan. “Menurut Ibnu Aththaillah, orang yang mencintai harus siap berkorban. Jika seseorang selalu meminta-minta, itu tidak mencerminkan keikhlasan. Kecuali jika permintaan itu untuk kemaslahatan umum, seperti meminta santunan untuk anak yatim atau membangun masjid. Itu diperbolehkan,” paparnya.

Perkembangan Organisasi TTKKBI sangat Membanggakan
Ketua Umum DPP TTKKBI, Tb. Arif Hidayat, dalam sambutannya memberikan dukungan dan motivasi kepada pengurus yang baru dilantik. “TTKKBI masih terbilang muda, baru berusia 1,4 tahun. Namun, perkembangan organisasi ini sangat membanggakan. Saat ini, TTKKBI sudah memiliki empat provinsi, yaitu Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung. Ke depan, kami berencana membentuk provinsi-provinsi baru di Bali, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Arif Hidayat yakin bahwa TTKKBI akan terus berkembang dan menjadi wadah yang efektif untuk melestarikan budaya pencak silat di Indonesia.

TTKKBI sebagai Wadah untuk Melestarikan Budaya
Ketua terlantik Nuryaman, atau yang biasa akrab disapa Yaman Kala Hideung, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya setelah dilantik sebagai Ketua DPW II TTKKBI Kabupaten Tangerang. “Saya sangat bersyukur atas amanah ini. Harapan saya, keberadaan saya bisa bermanfaat bagi masyarakat dan memfasilitasi TTKKBI sebagai wadah untuk melestarikan budaya, khususnya pencak silat di wilayah kami,” ujarnya dalam wawancara terpisah.
Sementara itu, Camat Kemiri, Hendarto, turut mengungkapkan kebanggaannya atas terpilihnya warga Kemiri sebagai Ketua TTKKBI Kabupaten Tangerang. “Saya bangga luar biasa karena ketua terpilih adalah warga kami, Bapak Yaman Kala Hideung. Semoga beliau bisa menjalankan amanah ini dengan baik,” ujar Hendarto, yang dikenal sebagai ‘camat gaul’ oleh warga dan anak muda di wilayahnya.
Hendarto juga mengapresiasi keberadaan TTKKBI sebagai organisasi yang konsisten melestarikan budaya. “Saya sangat menyukai budaya, dan acara ini benar-benar membuat saya menikmati setiap momennya,” tuturnya. *** (sumber: Gazana publika)
